Pemuda Pancasila Surabaya Ingatkan: Aksi 3 September Hanya Kedok Cari Popularitas Murahan

Surabaya, IPers – Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kota Surabaya mengeluarkan sikap keras menentang gerakan Sholeh beserta kelompoknya yang mendirikan posko di Taman Apsari.

Ketua OKK MPC Pemuda Pancasila Kota Surabaya, Samsurin, yang akrab disapa Surin, menilai keberadaan posko tersebut bukan hanya mengganggu kenyamanan warga, tetapi juga menjadi pusat provokasi yang berpotensi memicu kericuhan.

Baca Juga: Momen HPN, PT PLN UIP JBTB Gelar Apresiasi Kebangsaan, Berbagi Kebahagiaan Bersama Keluarga Veteran dengan YBM PT PLN

“Silakan saja demo, tapi jangan pernah menantang warga Surabaya! Taman Apsari itu ruang publik, bukan markas provokator. Kehadiran kalian sudah meresahkan dan memancing konflik,” tegas Surin.

Ia juga menuding aksi yang diklaim mewakili warga Jawa Timur hanyalah kedok untuk mencari popularitas murahan.

“Setiap hari bikin konten, live streaming, minta donasi, bahkan saweran receh. Itu bukan perjuangan rakyat, tapi dagang isu! Menjual demokrasi dengan ujaran kebencian. Mereka ini gelandangan politik,” tandasnya.

Pemuda Pancasila menegaskan tidak akan membiarkan Kota Surabaya dijadikan panggung onar.

Baca Juga: Dengan Semarak Kemerdekaan, PLN UIP JBTB Gelar Simulasi Tanggap Darurat Huru Hara & Teror Bom di Komplek PLN Ketintang

“Kalau memang punya bukti kasus korupsi atau pungli, laporkan ke polisi! Bukan bikin kisruh di jalanan. Jangan jual-jual nama rakyat untuk kepentingan pribadi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Surin mengingatkan masyarakat Jawa Timur agar tidak terprovokasi dan tidak ikut dalam aksi yang digelar pada 3 September mendatang.

“Kami minta warga Jatim jangan datang ke Surabaya hanya untuk memperkuat gerakan yang jelas tidak sehat ini. Kami bersama tokoh kampung dan warga Surabaya siap turun langsung membubarkan mereka,” tegasnya.

Baca Juga: Semarak kemerdekaan, PLN UIP JBTB Gelar Aksi Donor Darah, Wujud Sinergi dan Kepedulian Sosial kepada Sesama

Di akhir pernyataannya, Surin menutup dengan nada keras penuh peringatan:

“Ini Surabaya, Bung! Kota Pahlawan dengan adat dan jiwa perlawanan yang teruji sejarah. Kalau Sholeh dkk masih nekat membawa massa ke Surabaya demi kepentingan kelompok, jangan salahkan kami bila mereka kami usir habis-habisan. Surabaya tidak akan tunduk pada gangster politik!” (red)

Editor : redaksi